Senin, 08 Januari 2018

Good Friend, Good Listener

Menjadi seorang pendengar ternyata asik juga.
Basicly, aku anak yang bisa dibilang cerewet. Ga bisa diem. Bawel. Cempreng. Ya pokoknya yang ga disangka sama orang lain lah ya kalau dia baru kenal. Pasti dikira aku adalah anak yang kalem, pendiem. Padahal aslinya semua kebalikan.
Disaat aku banyak sekali bicara, Lebih senang bercerita kepada orang lain, Ternyata menjadi pendengar juga jauh lebih menyenangkan.

Beberapa orang sering bercerita. Tetang hidupnya, kisahnya, masalahnya, pusingnya. Mereka seperti butuh sebuah tempat untuk meluapkan apa yang ada dalam hati dan fikirannya. Aku berusaha menjadi pendengar yang baik. Mengiyakan semua yang dibicarakan. Memberi sedikit solusi sebagai penenangnya. Kadang mereka mengelak. Tidak terima. Ya wajar. Aku hanya bisa membalikkan dengan kata kata "ya itu sih menurutku, urusan kenyataannya seperti apa kamu yang lebih tau, dan kamu pun pasti jauh lebih tau dan pintar dari pada aku"

Oh ternyata.
Dari situ aku tau dan menyimpulkan
Bahwa orang yang sedang ingin berkeluh kesah, hanya perlu benar benar didengarkan. Tanpa dibalas bicara. Tanpa dinasehati. Tanpa diberi tau. Kita hanya perlu menyediakan telinga kita, bukan mulut.
Kecuali jika memang dia datang untuk meminta saran, dan seperti apa yang dia harus lakukan

Beberapa waktu, dia datang lagi membawa kabar baik. Kabar yang menggembirakan dirinya. Senang sekali. Disaat ada teman kita yang mau berbagi kepada kita, bukan sedihnya saja, lukanya saja, susahnya saja, tapi juga bahagianya.
Ternyata kebahagiaan itu menular. Meski diawal kesusahan dia juga harus kita tanggung.

Begitu yang dinamakan hubungan baik. Susah senang membawa pelajaran. Membawa arti. Dan berkesan dihati.
Seperti kita harus bisa memposisikan diri sebagai orang lain. Menjadi pendengar yang bijak. Tau kapan harus bicara. Dan kapan harus diam.

Banyak orang punya kawan pandai bicaranya
Tapi tak banyak orang yang berkawan dengan pendengar yang baik
Maka jadilah pendengar yang baik
Sebab disitu banyak pelajaran, pengalaman.
Tak perlu ikut larut merasa susah ketika pembicaraan begitu rumit, tapi bantu-lah semampu kita
Dan berbahagialah hati kita, ketika pembicaraan membawa berita gembira

Tidak ada komentar :

Posting Komentar