Sabtu, 13 Januari 2018

Night post

Swing moodnya perempuan itu nyata
Benar adanya
Apalagi ketika 'periode' nya datang

Dulu mudah sekali marah, tersenggol, kesal, hatinya.
Bawaannya mau 'ngambek' terus, 'ngomel' aja

Tapi ternyata waktu benar benar membawa pada sebuah perubahan
Perubahan sudut pandang
Perubahan emosi
Perubahan sikap

Untuk apa?
Untuk menahan dan mengendalikan
Hingga bisa mulut menahan
Untuk tidak marah
Walau hatinya masih sesak
Lelah menahan

Dan
Hanya tidur lah obat terbaiknya
Yang membuat esok menjadi lebih baik
Perasaannya

Selamat tidur
Tapi sebenarnya ga bisa tidur :(

Kamis, 11 Januari 2018

Rain's feeling

Air itu kini telah turun
Tak pernah butuh alasan untuk membuatnya bekerja
Dia hanya berbuat dengan tulusnya tanpa pamrih
Berharap bisa memberi setetes kegunaan
Tapi apalah daya
Yang didatangi malah bersedih
Kecewa, andai saja andai saja
Tak sering yang gembira akan kedatangannya
Ia tak bisu, tak membuatnya berhenti
Alasan apapun
Masih terus sibuk dengan apa yang dia perbuat
Hingga waktu yang memberi tanda
Bahwa ia akan, dan telah berhenti
Hingga ia pergi entah kapan datang lagi
Sedihnya membawa luka dibawa pergi dengan pasrah
Hatinya peluh lelah
Jarang yang memandangnya indah
Tapi dia tetap tak gentar
Dia
Dia
Dia
Sebut saja dia
Hujan
Yang masih akan tiba sewaktu waktu
Walau kau tak berharap
Tapi dia tak pernah bosan

Rabu, 10 Januari 2018

A Gama

Alangkah indahnya jika setiap bahasa sentuhan agama membuat kita sadar diri dan mengingat dosa dan kesalahan kita
Serta memacu kita untuk berbuat amal sholeh lebih banyak lagi
Namun sayangnya, bahasa itu tak keluar dari sembarang orang
Pun tak bisa diterima dan dicerna dengan baik oleh sembarang orang pula

Kita tak pernah tau kapan kematian datang
Tidak semua yang sakit mati lebih cepat
Dan tidak semua yang sehat hidup lebih lama

Biasakan beramal sholeh walau hanya 5 menit dalam sehari

Alangkah indahnya jika setiap bahasa sentuhan agama membuat kita sadar diri dan mengingat dosa dan kesalahan kita
Serta memacu kita untuk berbuat amal sholeh lebih banyak lagi
Namun sayangnya, bahasa itu tak keluar dari sembarang orang
Pun tak bisa diterima dan dicerna dengan baik oleh sembarang orang pula

Kita tak pernah tau kapan kematian datang
Tidak semua yang sakit mati lebih cepat
Dan tidak semua yang sehat hidup lebih lama

Biasakan beramal sholeh walau hanya 5 menit dalam sehari

Sebuah perkara

Perkara cinta memang menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi kaum itu
Ia membawa semangat yang membara
Tapi juga tak sedikit yang menoreh luka dalam
Banyak , banyak sekali
Bahkan sudah tau sejujurnya
Bahwa resiko itu ada
Tapi kadang terlalu terbawa suasana
Terlalu lalai hingga lupa
Bahwa setiap yang datang pasti bisa pergi
Kapan saja

Your "Gaya"

hasil dari gaya terpengaruh oleh sifat benda
Maka meskipun gaya-mu besar
Tapi sifat-mu lemah
Maka gaya-mu tetap nihil

Bergaya lah dengan melihat atas-bawah, kanan-kiri, depan-belakang
kalau cuma liat atas, kau tak tau ada kerikil dibawah
Kalau cuma liat kanan, kau tak tau bahaya datang dari kiri
Kalau cuma liat depan, kau tak tau tikaman dari belakang
Kalau cuma liat keatas, kau tak tau kerikil dibawah membahayakan mu, walau dia ada dalam diam

Perkara cinta memang menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi kaum itu
Ia membawa semangat yang membara
Tapi juga tak sedikit yang menoreh luka dalam
Banyak , banyak sekali
Bahkan sudah tau sejujurnya
Bahwa resiko itu ada
Tapi kadang terlalu terbawa suasana
Terlalu lalai hingga lupa
Bahwa setiap yang datang pasti bisa pergi
Kapan saja

Everything having a phase

Semua ada masanya
Maka jangan pernah bertinggi hati

Boleh jadi hari ini kamu sehat
Tapi entah kapan saja kamu pasti bisa sakit
Boleh jadi sekarang kamu kaya raya
Tapi suatu saat bisa saja semua hartamu hilang tak tersisa
Boleh jadi saat ini kamu terkenal
Tapi entah kapan kau akan menjadi sesuatu yang asing
Boleh jadi sekarang kamu bermanfaat
Tapi nanti kamu bisa menjadi lapuk, tak terpakai
Boleh jadi sekarang kamu bahagia
Tapi belum tentu terus menerus

Maka apa yang jadi kelebihanmu hari ini, manfaatkanlah, syukurilah
Dan apa yang menjadi kekurangan mu kelak, tetap harus disyukuri, karena kau (pernah atau akan) dapati kelebihan dilain waktu
Sebab dalam kehidupan, tak ada kurang yang terus menerus
Pasti ada lebih yang kita dapatkan
Tapi entah, kita mampu merasakannya atau tidak

Dan
Jangan pernah menghinakan, ketika kamu ada dalam lebih
Dan jangan pernah merasa terhina, ketika kamu ada dalam kurang

Two things in live

perhatian orang lain tidak didapat dengan saling menjelekkan?

simpati dari orang lain bukan diraih dengan cara meninggi-ninggi dan memuja-muji

Dalam hidup cukup lakukan dua hal terbaik
Berbuat baik dan selalu menghargai

Do and Pray

Kita ga pernah tau berapa orderan yang berhasil diselesaikan oleh para ojek online
Berapa penumpang yang diantar oleh pengemudi taksi
Berapa piring yang bisa disajikan oleh seorang tukang ketoprak
Berapa kilo yang laku terjual dari pedagang daging dan buah
Berapa jauh seorang pedagang asongan berkeliling menjajakan dagangannya
Berapa stel pakaian yang terjual oleh sebuah butik

Yang harus kita tau, bahwa semua rezeki itu masing-masing
Berapa rezekinya, segitu juga deritanya
Berapa rezekinya, itulah yang Alloh takarkan untuk dia

Jangan iri
Jangan egois
Jangan memaksakan kehendak
Demi nafsumu sendiri
Tapi harus selalu diingat adalah bahwa Alloh Ta'ala Zat Maha Adil
Dan tak pernah menganiaya hamba-Nya

Berbuat pasti ada ganjarannya
Berdo'a pasti diperkenan
Kalau tak dikabul, pasti digantikan
Kalau tak di dunia, pasti di akhirat

Human being

Manusia bernyawa
Hidup
Nafas
Ruas yang bergerak
Semua saling memberi impulse berkaitan
Seakan sewaktu bawa emosi
Berharap petuah sejuk yang menyegarkan katanya
Tapi ketika disuguhi
Dia bergulat lidah, tak mau terima
Apa ini?
Harapan dalamnya nyata tak sejalan satu arah
Dalamnya justru ingin disulut api
Dapat pembelaan
Padahal
Dia memegang bara pada rengkuhan daun teratai
Tentu tenggelam
Naas sekali waktunya
Sekejap lalu sia sia

B A H

Katanya kalau orang mau bahagia harus bisa menikmati hidup
Tapi apalah daya
Kata hanya sebaris kata
Bicaranya mudah
Pelaksanaannya tidak tentu mudah
Ada hawa nafsu yang ikut berperan
Bahkan untuk sosok yang terkagumi pun
Kadang kala sesungguhnya dia tidak sedang menikmati hidup yang sebenarnya
Terbukti dalam lorong waktu yang bicara dalam kebisuan
Ku pikir itu semacam drama pura pura bergembira
Padahal, sungguh yang seperti itu tidak mengenakkan
Tapi dia tetap menikmati apa yang jadi bahagianya, dalam penderitaan yang menetap

Pura

Jangan pura pura
Pura pura kaya untuk menyombongkan diri pada yang miskin
Pura pura miskin untuk mengelabui yang kaya
Yang ada, ga akan jadi kaya beneran
Malah miris, (merasa) miskin terus menerus

Mungkin kamu merasa aman sekarang
Merasa orang kain tidak tahu
Tapi tunggu, lihat
Apa yang akan terjadi kedepan
Bertahan sampai dimana yang kamu lakukan itu?
Apakah akan menghasilkan?
Ya, aku tak sabar menanti dan melihatnya

Kita ga pernah tau berapa orderan yang berhasil diselesaikan oleh para ojek online
Berapa penumpang yang diantar oleh pengemudi taksi
Berapa piring yang bisa disajikan oleh seorang tukang ketoprak
Berapa kilo yang laku terjual dari pedagang daging dan buah
Berapa jauh seorang pedagang asongan berkeliling menjajakan dagangannya
Berapa stel pakaian yang terjual oleh sebuah butik

Yang harus kita tau, bahwa semua rezeki itu masing-masing
Berapa rezekinya, segitu juga deritanya
Berapa rezekinya, itulah yang Alloh takarkan untuk dia

Jangan iri
Jangan egois
Jangan memaksakan kehendak
Demi nafsumu sendiri
Tapi harus selalu diingat adalah bahwa Alloh Ta'ala Zat Maha Adil
Dan tak pernah menganiaya hamba-Nya

Berbuat pasti ada ganjarannya
Berdo'a pasti diperkenan
Kalau tak dikabul, pasti digantikan
Kalau tak di dunia, pasti di akhirat

Human being

Manusia bernyawa
Hidup
Nafas
Ruas yang bergerak
Semua saling memberi impulse berkaitan
Seakan sewaktu bawa emosi
Berharap petuah sejuk yang menyegarkan katanya
Tapi ketika disuguhi
Dia bergulat lidah, tak mau terima
Apa ini?
Harapan dalamnya nyata tak sejalan satu arah
Dalamnya justru ingin disulut api
Dapat pembelaan
Padahal
Dia memegang bara pada rengkuhan daun teratai
Tentu tenggelam
Naas sekali waktunya
Sekejap lalu sia sia

Katanya kalau orang mau bahagia harus bisa menikmati hidup
Tapi apalah daya
Kata hanya sebaris kata
Bicaranya mudah
Pelaksanaannya tidak tentu mudah
Ada hawa nafsu yang ikut berperan
Bahkan untuk sosok yang terkagumi pun
Kadang kala sesungguhnya dia tidak sedang menikmati hidup yang sebenarnya
Terbukti dalam lorong waktu yang bicara dalam kebisuan
Ku pikir itu semacam drama pura pura bergembira
Padahal, sungguh yang seperti itu tidak mengenakkan
Tapi dia tetap menikmati apa yang jadi bahagianya, dalam penderitaan yang menetap

Kesadaran diri & Jangan

Sore ini cerah
Matahari tersenyum dengan sempurna cantiknya
Mengiringi manusia yang hilir mudik arah kembali pulang
Teringat tentang sebuah makna intropeksi diri
Mungkin mudah sekali bagi kita untuk marah
Menyalahkan orang lain
Bahkan mungkin itu adalah sesuatu yang menyenangkan
Tapi pernahkah kita berfikir
Tentang sesuatu yang terjadi pada hidup kita?
Adalah balasan dari apa yang telah kita perbuat
Bukan cuma diperbuat secara fisik
Pun termasuk lintasan dihati pula
Apa yang kita hadapi bukan semata terjadi begitu saja
Tapi ada juga campur tangan
Karena perbuatan kita sendiri

Diluar kendali diri sendiri
Sering kali lupa terbawa emosi tentang amarah dan kebencian
Yang seharusnya tidak boleh seperti itu
Harusnya kita lebih melihat jauh kebelakang tentang perbuatan kita
Pernah apa?
Seperti apa?
Pantaskah?
Tapi kita kerap tak menyadari
Maunya menyalahkan orang
Maunya kita benar

Memang itu lah mahalnya nilai sebuah sadar diri
Dia tak didapati oleh setiap orang
Hanya orang orang tertentu yang bisa merasakannya
Sungguh untuk sampai dititik itu adalah sebuah proses
Proses yang amat panjang
Proses dalam pengalaman
Bergantung sejauh mana kita menyerap nilai nilai penuh arti dengan baik dari setiap yang kita lihat, terutama.

Jangan pernah merasa sombong dengan yang kita punya
Jangan pernah merasa bangga dengan yang kita perbuat
Jangan pernah merasa ingin dilihat dalam kebaikan yang kita lakukan
Jangan pernah merasa kita ingin dipandang hebat, jagoan, lebih dari yang lain
Cukup diam
Buang semua itu dan lupakan tentang segala
Yang menjadi hal baik dan kelebihan yang kita miliki saat ini
Jangan pernah merasa seluruhnya akan kita miliki abadi
Dan merasa kuasa atas apapun
Karena segala, bisa hilang dalam hitungan detik

Senin, 08 Januari 2018

A Self Reminder

Banyaklah intropeksi ketika ada satu kejadian yang menimpa kita
Bukan menyalahkan orang lain, tapi lihat kepada diri kita sendiri
Agar kita lebih banyak memperbaiki diri kita sendiri menjadi lebih baik
Bukan menambah dengki hati dengan kebencian
Dan terus mencari cari kesalahan

Belajarlah mandiri, tanpa bergantung pada orang lain
Kerjakan sendiri semampu yang kita bisa
Bukan dengan mengandalkan
Karena dengan begitu akan ada banyak hal yang bisa kita pelajari

Hargailah orang lain ketika dia meminta tolong
Karena ada saatnya kita juga pasti membutuhkan bantuan orang lain
Jangan hinakan dia
Karena dia meminta tolong dengan kelemahannya
Tapi
Jangan pula merepotkan orang lain untuk sesuatu yang sebenarnya bisa kita usahakan sendiri
Karena kita tak pernah tau kesibukan apa yang sedang dia hadapi
Barangkali dia juga sedang ada dalam suatu permasalahan
Yang tak pernah kita ketahui

Heart

Sebegini ruang lingkup kecil saja kamu sebegitu mudah tersinggung, bagaimana yang besar?

Jadikanlah hati mu selapang lapang samudera
Yang tak mudah terbawa suasana dalam kebencian

Good Friend, Good Listener

Menjadi seorang pendengar ternyata asik juga.
Basicly, aku anak yang bisa dibilang cerewet. Ga bisa diem. Bawel. Cempreng. Ya pokoknya yang ga disangka sama orang lain lah ya kalau dia baru kenal. Pasti dikira aku adalah anak yang kalem, pendiem. Padahal aslinya semua kebalikan.
Disaat aku banyak sekali bicara, Lebih senang bercerita kepada orang lain, Ternyata menjadi pendengar juga jauh lebih menyenangkan.

Beberapa orang sering bercerita. Tetang hidupnya, kisahnya, masalahnya, pusingnya. Mereka seperti butuh sebuah tempat untuk meluapkan apa yang ada dalam hati dan fikirannya. Aku berusaha menjadi pendengar yang baik. Mengiyakan semua yang dibicarakan. Memberi sedikit solusi sebagai penenangnya. Kadang mereka mengelak. Tidak terima. Ya wajar. Aku hanya bisa membalikkan dengan kata kata "ya itu sih menurutku, urusan kenyataannya seperti apa kamu yang lebih tau, dan kamu pun pasti jauh lebih tau dan pintar dari pada aku"

Oh ternyata.
Dari situ aku tau dan menyimpulkan
Bahwa orang yang sedang ingin berkeluh kesah, hanya perlu benar benar didengarkan. Tanpa dibalas bicara. Tanpa dinasehati. Tanpa diberi tau. Kita hanya perlu menyediakan telinga kita, bukan mulut.
Kecuali jika memang dia datang untuk meminta saran, dan seperti apa yang dia harus lakukan

Beberapa waktu, dia datang lagi membawa kabar baik. Kabar yang menggembirakan dirinya. Senang sekali. Disaat ada teman kita yang mau berbagi kepada kita, bukan sedihnya saja, lukanya saja, susahnya saja, tapi juga bahagianya.
Ternyata kebahagiaan itu menular. Meski diawal kesusahan dia juga harus kita tanggung.

Begitu yang dinamakan hubungan baik. Susah senang membawa pelajaran. Membawa arti. Dan berkesan dihati.
Seperti kita harus bisa memposisikan diri sebagai orang lain. Menjadi pendengar yang bijak. Tau kapan harus bicara. Dan kapan harus diam.

Banyak orang punya kawan pandai bicaranya
Tapi tak banyak orang yang berkawan dengan pendengar yang baik
Maka jadilah pendengar yang baik
Sebab disitu banyak pelajaran, pengalaman.
Tak perlu ikut larut merasa susah ketika pembicaraan begitu rumit, tapi bantu-lah semampu kita
Dan berbahagialah hati kita, ketika pembicaraan membawa berita gembira

A Kindness of Morning Day

Apa yang menjadi penglihatan pagi ini selalu saja memberikan pelajaran berarti. Alhamdulillah. Rasanya syukur sekali. Betapa yang menjadi sebuah kebaikan adalah bagaimana yang ada didalam hati kita. Niat kita. Sudut pandang kita.

Orang berjalan. Berlalu lalang. Entah kemana tujuannya. Tua muda. Laki perempuan. Selalu saja mempunyai gerak yang berbeda. Niat yang berbeda. Tujuan yang berbeda. Entah apa yang sedang dia rasa. Dia fikir. Tak pernah kita tau

Sendiri dia berjalan. Dengan wajahnya yang tak lagi utuh seperti ketika dia muda. Tua renta. Tidak ada yang mendampinginya. Jalannya bungkuk. Tapi penuh harap. Entah dimana anaknya. Cucunya. Temannya. Tetangganya. Atau siapapun yang bisa menemani dia.

Berdua dia menempuh rezeki. Dengan anak 2 tahunan yang digendongnya. Seorang lelaki paruh baya mencari sesuap nasi. Pindah dari satu angkutan ke angkutan lainnya. Miris sekali.

Ya. Semua itu. Manusia jalani hidupnya. Tanpa terlihat dia bicara mengeluh. Menjeritkan deritanya. Tapi dia tetap menjalaninya. Mau seperti apapun keadaannya. Mau bagaimana pun hasilnya. Hanya perlu satu. Dijalani.

Kita tak pernah tau, apa yang dilakukan oleh seseorang yang tua itu dimasa mudanya, hingga masa tuanya menjadi seperti sekarang ini.

Dan kita. Tak pernah tau apa yang akan terjadi dimasa tua kita. Kalau tidak bergantung bagaimana masa muda kita.

Sunnatulloh (hukum alam) itu pasti.
Tak ada yang dapat menepisnya.
Sedang waktu adalah sesuatu yang tak pernah kita raih kembali dari apa yang telah kita lewati.
Dan kebaikan. Adalah sesuatu yang nyata balasannya.
Sangka baik adalah kunci dari sebuah ketulusan dalam kebaikan
Maka bersangka-baiklah dalam kebaikan
Sebab kita tidak tau kapan kesulitan datang menimpa kita
Dan siapakah yang mampu menolongnya?